Hogsmeade Desa Penyihir
menemukan daerah bayang-bayang di balik gunung berbatu. Di tepi danau yang indah. Jauh dari ejekan dan aniaya para Muggle. Bersama pendiri sekolah Hogwarts, penyihir Woodcraft membuat Desa Hogsmeade seindah lukisan. Toko dan kedai beratap kayu berjejer sepanjang jalan desa. Pernak-pernik alat tulis, pakaian, minuman, dan toko permen menyediakan kesenangan bagi murid-murid asrama Hogwarts. Tidak ada murid Hogwarts yang rela mengganti kesenangan jalan-jalan di Hogsmeade dengan pergi ke desa lain. Yaps, karena Hogsmeade hanya satu-satunya desa penyihir di seantero Inggris Raya. Muggle tahu asyiknya Hogsmeade hanya dari cerita mulut ke mulut. Mereka tidak pernah bisa kesana. Karena saat mencarinya, mereka hanya menemukan keteduhan bayang-bayang gunung.
Hogsmeade StationSetiap tahun ajaran baru, murid kelas satu sampai empat datang ke Hogwarts dengan kereta api merah Hogwarts Express. Dari stasiun, Desa Hogsmeade terlihat dari kejauhan. Ssttt, namun Hogsmeade hanya boleh dikunjungi oleh murid kelas tiga ke atas. Itu pun hanya empat kali dalam setahun, hari sabtu pertama setiap pergantian musim.
Three Broomsticks
Untuk duduk-duduk mengobrol paling enak di Three Broomstick. Minuman yang paling disukai pengunjung tentu saja Butterbeer yang biasa menghangatkan tubuh sampai ke ujung jari.
Toko Lelucon Zonko
kembar Weasley paling suka pergi ke toko ini. Hihihihi…..mereka memang sekalian mencari ide untuk menciptakan lelucon untuk toko lelucon impian mereka. Jangan kaget kalau kamu minum teh dengan cangkir dari toko ini. Plak…plak..ketika teh dihirup, cangkir itu tiba-tiba menggigit hidung.
Shrieking Shack

Konon rumah tua ini berhantu. Hanya penyihir yang punya nyali, berani mendatanginya. Hmmm, padahal, sebenarnya rumah ini dibuat untuk Profesor Lupin. Tapi…tak semua penyihir tahu rahasia ini. Yeah, rumah ini dipakai untuk bersembunyi setiap bulan purnama saat dia berubah jadi srigala. Tak heran, banyak terdengar lolongan dan rintihan dari rumah ini. Auuuum…
Diagon Alley
mengamati dengan seksama. Mm, petunjuknya?? Perhatikan baik-baik Jalan Charing Cross. Cari toko buku besar di jalan itu. Lihatlah, di antara toko buku dan toko sebelahnya, ada sebuah bangunan tak mencolok. Itulah pintu masuk ke Diagon Alley, sebuah kedai minum bernama Leaky Cauldron atau kuali bocor. Kalau kamu beruntung menemukannya, berarti kamu dapat izin masuk ke Diagon Alley. Di sana kamu akan melihat toko yang menjual sapu terbang tercanggih, toko ramuan, toko es krim yang enak, dan sebagainya!!
Kedai Leaky Cauldron
Kedainya kecil, gelap, dan jorok. Uh, tapi penyihir menyukainya. Hanya di kedai ini jalan rahasia ke Diagon Alley berada. Yaps, jalan ini dipakai oleh penyihir yang tidak memakai transportasi sihir. Penyihir yang berjalan kaki harus mengetuk batu bata di dekat tong sampah dengan tongkat sihirnya. Dan….Zlep….Zlep…. Batu-batu terbuka!! Selamat datang di tempat gaul dunia sihir!!
No comments:
Post a Comment